9/04/2009
Hari Anak di Taman Suropati
Anakmu bukan milikmu.Mereka putera-puteri Sang Hidup yang rindu pada diri sendiri.Lewat engkau mereka lahir, namun tidak dari engkau.Mereka ada padamu, tapi bukan hakmu…………..
Kahlil Gibran, Sang Nabi
Puisi Khalil Gibran di atas yang berjudul “Anakmu,” terus aktual dan menjadi sumber inspirasi perjuangan bagi hidup anak dan masa depannya. Membaca puisi itu kembali terasa sangat kuat semangatnya dan tumbuh keinginan menjadikannya sebagai bahan refleksi guna melihat kondisi hidup anak-anak Indonesia sekarang. Khalil Gibran mengajak kita, yang merasa orang dewasa, agar mau memfasilitasi dan memberikan ruang untuk hak anak-anak. Itulah yang dilakukan Forum Warga Kota Jakarta di Taman Suropati, Jakarta Pusat, awal Agustus 2009.
Hari Anak Nasional 23 Juli tiap tahunnya dirayakan, tetapi penderitaan anak terus berlanjut, tiada jedah sedetik pun. Temanya dan perayaannya sekedar ada, memanipulasi kehidupan anak yang sebenarnya. Tidak ada keinginan untuk melakukan perubahan. Memperdaya anak dan mengabaikan hak-hak mereka seakan-akan takdir yang tak perlu diubah. Jutaan anak yang seharusnya bersekolah terpaksa menganggur, atau dipekerjakan dengan terang-terangan melanggar ketentuan hukum. Pemerintah membuat utang bermilyar-milyar, dan anak-anaklah yang harus membayarnya kelak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar